:D

Selamat datang di blog saya ^v^ semoga dapat bermanfaat :)))

Senin, 26 Maret 2012

Mass Wasting

Pengertian Mass Wasting
Mass Wasting adalah gerakan material tanah akibat gravitasi bumi. Mass Wasting sering pula disebut longsor. Mass wasting memiliki makna sama dengan mass movement yakni pergerakan material yang menuruni lereng karena dipengaruhi langsung oleh gravitasi. Setelah batuan lapuk, gaya gravitasi akan menarik material hasil pelapukan ka tempat yang lebih rendah. Sungai biasanya membawa material tersebut ke laut dan tempat yang rendah lainnya untuk diendapkan, sehingga terbentuklah bentang alam bumi perlahan lahan.
Meskipun gravitasi merupakan faktor utama terjadinya mass wasting, ada beberapa faktor lain yang berpengaruh juga terhadap terjadinya proses tersebut. Air merupakan salah satu dari faktor-faktor tasi. Apabila pori-pori sedimen terisi oleh air, gaya kohesi antar material akan semakin lemah, sehingga memungkinkan partikel-partikel tersebut dengan mudah untuk bergeser. Sebagai contoh , pasir akan menggumpal dengan baik pada kondisi yang lembab. Tetapi bila kedalam pasir tersebut ditambahkan air, maka air akan membuka dan mengisi rongga diantara partikel pasir, dan butir pasir akan mengembang kesegala arah. Jadi kejenuhan akan mengurangi tahanan dalam material, sehingga akan dengan mudah digerakkan oleh gaya gravitasi. Selain itu air juga akan menambah berat masa material, sehingga kemungkinan cukup untuk menyebabkan material untuk meluncur ke bawah. Kemiringan lereng yang terjal  juga merupakan faktor lain yang menyebabkan terjadinya mass movement. Pertikel lepas dan tidak terganggu, serta membentuk kemiringan yang stabil disebut “angle of repose”, yaitu kemiringan lereng maksimum yang material penyusunannya tetap stabil. Tergantung pada ukuran ban bentuk partikelnya, besarnya sudut lereng bervariasi dari 25 drajata sampai 40 drajat. Semakin besar dan menyudut partikelnya,semakin besar sudut kemiringan stabilnya. Mass wasting ini penting sekali pada proses geologi karena terjadi pada berbagai waktu dan tempat. Banyak yang mengasosiasikankejadian ini dengan lereng yang tidak stabil dan curam, dan ternyata kejadian ini dapat terjadi pula pada daerah yang landai (near-level land) bergantung pada kondisi geologinya.

Klasifikasi Mass Wasting
Banyak sekali proses yang terjadi di alam yang disebut mass wasting. Pada umunya macam-macam jenis mass wasting dapat dibedakan berdasarkan macam material yang terkena proses, macam pergerakan yang terjadi dan kecepatan dari perpindahannya. Klasifikasi yang didasarkan pada macam material yang berpindah tempat tergantung pada apakah merupakan material lepas atau batuan dasarnya. Bila materialnya didominasi oleh tanah dan regolit, maka digunakan istilah “debris” , “mud”  dan “earth”. Sebaliknya bila merupakan batuan dasar yang bergerak, maka digunakan istilah-istilah batuan atau “rock”. Selain macam material yang berpindah tempat, cara perpindahan material juga sangat penting. Pada umumnya cara perpindahan material dibedakan menjadi jatuh bebas , meluncur dan aliran.
Jatuh digunakan untuk material dengan berbagai ukuran, lepas dari batuan induknya dan jatuh bebas ketempat yang lebih rendah. Peristiwa ini sangat umu terjadi pada lereng yang sangat terjal, dimana materilah lepas tidak dapat tetap tinggal. Batuan akan jatuh terdapat pada lereng atau menumbuk batuan lain yang terdapat pada lereng yang dilaluinya. Banyak terjadi pada batuan-batuan yang mengalami pelapukan fisk karena proses pemanasan dan pendinginan batuan atau oleh pertumbuhan akar tumbuhan.
Meluncur merupakan perpindahan masa batuan atau tanah melalui suatu permukaan bidang. Permukaan bidang itu dapat merupakan kekar, sesar atau bidang perlapisan yang searah dengan kemiringan lereng. Apabila bidang tersebut merupakan suatu bidang lengkung proses ini disebutslump. Kadang-kadang kata slide digunakan untuk peristiwa tanah longsor. Kata ini meskipun banyak digunakan orang atau ahli geologi, tetapi kata ini tidak mempunyai  definisi yang spesifik dalam ilmu biologi. Istilah ini sangat populer dalam istilah non teknis untuk menyebutkan secara umum proses mass wasting.
Tipe ketiga adalah aliran, digunakan apabila material yang berpindah tempat merupakan cairan kental. Kebanyakan aliran ini sangat jenuh air dan bergerak seperti bentuk lidah.

Slump
Slump merupakan perpindahan masa batuan atau material lepas dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah melalui suatu bidang luncur yang lengkung. Pada proses ini material yang ipindahkan tidak terlalu besar kecepatannya dan tidak terlalu jauh. Ini merupakan sedimen kohesif yang tebal seperti lempung. Permukaan retakan blok slump di cirikan oleh bentuk seperti sendok dan cekung ke arah atas. Pada waktu terjadi pergerakan, terbentuk tebing yang lengkung dan blok yang terletak dipermukaan akan berputar kebelakang.

Rockslide
Rockslide terjadi bilamana blok dari batuan induk terlepas dan meluncur kebawah. Peristiwa ini merupakan proses yang sangat cepat dan sangat destruktif. Biasanya rockslide terjadi pada fenomena geologi ketika batuan yang berlapis mengalami deformasi sehingga terjadi kemiringan batuan, kekar atau retakan yang sejajar dengan kemiringan batuan.

Mudflow
Mudflow adalah perpindahan material lepas yang bercampur dengan air dengan kecepatan relatif tinggi. Proses ini sangat umum terjadi pada canyon dan gullies dipegunungan semi arid. Pada waktu terjadi hujan lebat di daerah tersebut, sejumlah besar sedimen hasil proses erosi dindng lembah yang kurang vegetasinya, tersalur kedalam lembah. Amterial yang merupakan campuran antara batuan, tanah, lumpur dan air mengalir degan cepat dengan bentuk seperti lidah. Karena mudflow tersebut mempunyai densitas yang tinggi, maka aliran tersebut dapat mengangkut bongkah yang besar, pohon-pohon atau bahkan bangunan besar seprti rumah.

Earthflow
Tidak seperti mudflow yang banayak terjadi didaerah semi arid, earthflow sering terjadi di daerah bawah atau hungid akibat hujan yang terus menerus. Apabila regolit yang kaya lempungjenuh air pada lereng perbukitan, materialnya akan terurai dan mengalir ke bawah tidak terlalu jauh meninggalkan torehan pada lereng perbukitannya. Tergantung pada kemiringan lereng dan konsistensi dari matarialnya, kecepatan earthflow mulai dari beberapa meter per jam sampai beberapa meter pe rmenit. Karena earthflow agak kental, maka alirannya tidak secepat mudflow. Selain sering terjadi pada lereng perbukitan, eartflow juga sering terjadi berasosiasi dengan slump.

Rayapan (creep)
Creep adalah salah satu tipe mas wasting yang perpindahan masanya, tanah dan regolit sanagat lambat. Tidak seperti mas wasting yang bergerak cepat sering terjadi pada kemiringan lereng yang terjal, maka creep pada umumnya terjadi pada kemiringan lereng yang landai dan meliputi daerah yang cukup luas. Penyabab utama terjadinya rayapan adalah adanya perselingan antara pengembangan dan penyusutan material permukaan karena perbedaan temperatur atau perubahan kandungan air. Setelah hujan lebat, rongga antar partikel soil terisi air, sehingga gaya kohesi partikel akan hilang, yang memungkinkan gaya grafiti untuk menarik material bergerak kebawah.

Solifluction
Proses solifluction sering terjadi pada daerah yang beriklim dingin. Di daerah ini es yang berada di bagian atau regolit, mencair pada musim semi dan panas, tetapi di bagian bawahnya masih tetap membeku karena air dari es yang mencair di bagian atas tidak dapat meresap ke bawah, maka bagian atas ini akan jenuh air dan mulai mengalir ke bawah lereng yang landai.kejadian ini lapisan penutup akan terbawa aliran air dan batuan dasar akan tersingkap. Bila batuan yang tersingkap ini mengalami pelapukan, hasil lapukannya juga akan terkikis oleh solifluction.

Faktor 1 : Sudut Lereng
Sudut lereng dapat menjadi penyebab utama longsor. Umumnya, lereng yang curam akan kurang stabil karenanya lereng yang curam akan memiliki kemungkinan longsor dibanding lereng yang landai. Sejumlah proses dapat menyebabkan lereng menjadi lebih terjal (oversteepen). Salah satu disebabkan oleh pemotongan pada bagian dasar lereng oleh aktivitas sungai atau aksi gelombang. Hal ini akan memindahkan dasar lereng dan meningkatkan sudut lereng. Aksi gelombang, terutama selama badai seringkali menghasilkan longsor sepanjang tepi pantai atau danau yang besar.

ini adalah gambar salah satu contoh dari mass wasting di Richardson Highway 4
 

1 komentar: